Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Resep
Dinkes Cianjur catat 16 siswa mendapat perawatan di puskesmas
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-07 09:39:58【Resep】064 orang sudah membaca
PerkenalanPuskemas Gekbrong, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menangani 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin

Cianjur (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat sekitar 16 orang siswa Yayasan Raudatul Muttaqin di Desa Songgom, Kecamatan Gekbrong, mendapat perawatan di puskesmas setempat setelah mengeluh pusing, mual dan muntah usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kepala Puskesmas Gekbrong Titin Kuraesin di Cianjur Kamis, mengangakan pihaknya langsung melakukan penanganan ketika belasan siswa mengeluhkan pusing, mual dan muntah selang beberapa saat setelah menyantap menu MBG seperti nasi, ayam katsu, tahu semur kecap, timun, dan anggur.
"Total yang mendapat perawatan di puskesmas sebanyak 14 orang sedangkan dua orang lainnya ditangani di sekolah, sebagian besar mengeluhkan hal yang sama setelah menyantap menu MBG," katanya.
Selang lima jam mendapat penanganan di puskesmas, tutur dia, kondisi kesehatan belasan siswa mulai membaik dan saat ini seluruh siswa sudah dipulangkan, namun tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan.
Baca juga: Istana sebut penambahan Wamenkes untuk bantu masalah MBG di BGN
Pihaknya belum dapat memastikan penyebab dari keracunan tersebut, namun petugas puskesmas sudah mengambil sampel makanan dari menu MBG dan diserahkan ke petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur, guna dilakukan uji laboratorium.
"Kami sudah mengambil sampel makanan dan muntahan siswa untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa belasan siswa tersebut," katanya.
Bahkan ungkap dia, pihaknya telah melakukan pengecekan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berada di Desa Songgom, guna memastikan standarisasi termasuk kondisi dapur dan lain-lain, dimana hasilnya cukup bagus, ngak ada masalah.
Sedangkan terkait Sertifikat Laik Higienie Sanitasi (SLHS) di dapur tersebut, informasi-nya dalam proses, sehingga pihaknya akan melakukan monitoring dan membuat Satgas di Puskesmas Gekbrong, sebagai bentuk siaga terhadap kejadian dugaan keracunan MBG.
"Setelah terbentuk Satgas di Gekbrong, tentunya pengawasan dan pemantauan akan lebih ditingkatkan guna memastikan ngak ada lagi kejadian yang sama menimpa siswa penerima manfaat MBG di wilayah Gekbrong," katanya.
Baca juga: Kemenag awasi program MBG perdana di Madrasah Bolsel
Suka(6)
Artikel Terkait
- Dinkes Ngawi : Ayam lada hitam dan brokoli diduga penyebab keracunan
- 36 SPPG MBG di daerah 3T Lampung segera dibangun
- Baru keluar bui dua bulan, dua pencuri sepeda motor kembali ditangkap
- Tips mengurangi akrilamida di makanan sehari
- Media Hamas Sebut Kerugian Perang di Gaza Lampaui 70 Miliar Dolar AS
- Human Initiative distribusikan 216 tenda bagi warga Palestina
- Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
- BBPOM Makassar beberkan hasil penggeledahan toko kosmetik di Sidrap
- BPOM latih lebih dari 100 ribu orang kuatkan keamanan pangan RI
- BNPB salurkan bantuan Rp32,6 miliar untuk Aceh selama 2023
Resep Populer
Rekomendasi

Lokasi shelter di Jakarta yang cocok untuk adopsi & rawat hewan liar

Dampak Luapan Banjir antara Stasiun Alastua

BBPOM Makassar gagalkan peredaran ribuan kosmetik TIE di Sidrap

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan

Bangka Tengah bagikan menu MBG bagi 2.717 pelajar

Kalbe ajak masyarakat kelola gula darah dengan metode 5 J

Berikut 6 tanaman herbal untuk jaga daya tahan tubuh

586.074 anak telah menerima manfaat program MBG di Riau